Pages

Minggu, 20 April 2014

TARUTUNG ATAU KOTA DURIAN

Tarutung adalah sebutan lain dari buah durian yang dalam bahasa Batak disebut Tarutung. Jadi nama Kota Tarutung sebagai sebutan untuk nama Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara dapat disebut sebagai kota durian.

Pohon durian sebagai pertanda awal berdirinya Kota Tarutung memang masih tumbuh tegar saat ini dan menghasilkan buah yang lebat. Pohon ini menjadi ciri Kota Tarutung dan pohon durian  tetap terawat dalam lingkungan taman kota oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara. 

Pada akhir tahun di Kota Tarutung akan terlihat banyak buah durian yang dijual dipinggir jalan  terutama dikawasan pusat Kota Tarutung. Dengan harga relatif murah.

Walau panamaannya sebagai Kota Durian ternyata buah durian yang dipasarkan di Kota Tarutung bukanlah hasil perkebunan masyarakat Kota Tarutung, namun buah durian  berasal dari daerah lain terutama  Pahae Jae dan Pahae Julu yaitu Kecamatan di Tapanuli Utara.

Dari berbagai sumber
Gambar :http://kikijuntak.blogspot.com

Minggu, 02 Maret 2014

ENTREPRENEUR TANGGUH

Terlahir tanpa memiliki kaki, Sidik selalu menjawab, 
“Alhamdulillah sejak lahir saya sudah begini,” .
Meski tubuhnya tak sempurna, sejak kecil Sidik tak pernah mau merepotkan orang. Ia selalu berusaha melakukan semua aktivitasnya sendiri. Ia juga tak mau dipapah atau digendong.
“Saya tak mau dikasihani orang, saya ingin sukses bukan karena orang kasihan pada saya, tetapi karena kerja keras saya,” katanya lugas.
Dengan bekal ijazah diplomanya, ia diterima di sebuah perusahaan kontraktor sebagai staf personalia. Tapi belum lama ia bekerja, krisis moneter 98 menghantam dan perusahaannya terpaksa tutup.
Maka dimulailah periode Sidik menjadi pengangguran. Tapi ia tak mau lama-lama menganggur.bersama istrinya Sidik kemudian memulai usaha membuat kerupuk dari singkong.
“Dulu belum ada merek, plastiknya pembungkusnya masih polos.” katanya.
Awalnya ia cuma memproduksi sekitar 100 bungkus kerupuk berukuran 2 ons dari bahan baku singkong 10 kilogram.
“Saya beri nama merek Cap Gurame, gurame adalah singkatan dari Gurih, Renyah, Enak,” katanya tersenyum.
Semua pekerjaan produksi dari mulai membeli singkong hingga memasarkannya ia kerjakan sendiri dibantu istrinya. Setiap hari ia keluar masuk kampung menawarkan kerupuk dagangannya ke warung-warung atau koperasi-koperasi di kantor pemerintahan.
Beruntung ada seorang pengusaha lokal yang melihat kegigihan Sidik dan akhirnya menyumbangkan sebuah sepeda motor untuk operasional usaha. “Namanya juga tidak punya kaki, saya sempat bingung juga, bagaimana mengendarainya?”Tapi Sidik tak kehilangan akal, ia mendesain motornya agar tuas perseneling dapat dioperasikan dengan tangan.
Kini, dari hasil usahanya Sidik mengantungi keuntungan berkisar Rp 1-2 juta rupiah perbulan. Meski jumlahnya kecil, apa yang diperbuat Sidik termasuk luar biasa. Dengan keadaan yang terbatas, ia menjadi entrepreuner sejati.
Kegigihan Sidik berbuah manis. Ia terpilih untuk menerima Kick Andy Heroes 2010 Special Awards sebagai entrepreneur tangguh.

Sumber : nonblok.com