1. Ada dua
orang, bapak dan anaknya melihat sebuah mobil impor yang sangat mewah. Dengan
nada yang tidak pantas si anak berkata kepada ayahnya, “Orang yang duduk dalam
mobil jenis ini, pastilah orang yang berpengetahuan sangat minim!” Ayahnya lalu
mejawab secara sepintas lalu, “Orang yang mengucapkan kata-kata semacam ini,
dalam sakunya pasti tidak ada duit!” Bagaimana pandangan Anda mengenai masalah
ini, apakah juga mencerminkan sikap sebenarnya dalam hati Anda?
2. Setelah makan malam, seorang ibu dan putrinya bersama-sama mencuci mangkuk
dan piring, sedangkan ayah dan putranya menonton TV di ruang tamu. Mendadak,
dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si
putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring
itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak terdengar suara dia
memarahi orang lain.” Kita semua sudah terbiasa menggunakan standar yang
berbeda melihat orang lain dan memandang diri sendiri, sehingga acapkali kita
menuntut orang lain dengan serius, tetapi memperlakukan diri sendiri dengan
penuh toleran.
3. Ada dua grup pariwisata yang pergi bertamasya ke pulau Yi Do di Jepang.
Kondisi jalannya sangat buruk, sepanjang jalan terdapat banyak lubang. Salah
satu pemandu berulang-ulang mengatakan keadaan jalannya persis seperti orang
yang jerawatan. Sedangkan pemandu yang satunya lagi berbicara kepada para
turisnya dengan nada puitis, “Yang kita lalui sekarang ini adalah jalan protokol
ternama di Yi Do yang bernama jalan berdekik yang mempesona.” Walaupun
keadaannya sama, namun pikiran yang berbeda akan menimbulkan sikap yang berbeda
pula. Pikiran adalah suatu hal yang sangat menakjubkan, bagaimana berpikir,
keputusan berada di tangan Anda.
4. Murid kelas 3 SD yang sama, mereka memiliki cita-cita yang sama pula yaitu
menjadi badut. Guru dari Tiongkok pasti mencela, “Tidak mempunyai cita-cita
yang luhur, anak yang tidak bisa dibina!”
Sedangkan guru dari Barat akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi
seluruh dunia!” Kita sebagai angkatan tua, bukan hanya lebih banyak menuntut
daripada memberi semangat, malahan sering membatasi definisi keberhasilan
dengan arti yang sempit.
5. Istri sedang memasak di dapur. Suami yang berada di sampingnya mengoceh tak
berkesudahan, “Pelan sedikit, hati-hati! Apinya terlalu besar. Ikannya cepat
dibalik, minyaknya terlalu banyak!”
Istrinya secara spontan menjawab, “Saya mengerti bagaimana cara memasak sayur.”
Suaminya dengan tenang menjawab, “Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana
perasaan saya … saat saya sedang mengemudikan mobil, engkau yang berada
disamping mengoceh tak ada hentinya.” Belajar memberi kelonggaran kepada orang
lain itu tidak sulit, asalkan Anda mau dengan serius berdiri di sudut dan
pandangan orang lain melihat suatu masalah.
6. Sebuah bus yang penuh dengan muatan penumpang sedang melaju dengan cepat
menelusuri jalanan yang menurun, ada seseorang yang mengejar bus ini dari
belakang. Seorang penumpang menjengukkan kepala keluar jendala bus dan berkata
dengan orang yang mengejar bus, “Hai kawan! Sudahlah Anda tak mungkin bisa
mengejar!” “Saya harus mengejar dia…” Dengan nafas tersenggal-senggal dia
menjawab, “Saya adalah pengemudi dari bus ini!” Ada sebagian orang harus berusaha
keras dengan sangat serius, jika tidak demikian, maka akibatnya akan sangat
tragis! Namun juga dikarenakan harus menghadapi dengan sekuat tenaga, maka
kemampuan yang masih terpendam dan sifat-sifat khusus yang tidak diketahui oleh
orang lain selama ini akan sepenuhnya muncul keluar.
7. Si A : “Tetangga yang baru pindah itu sungguh jahat, kemarin tengah malam
dia datang ke rumah saya dan terus menerus menekan bel di rumah saya.”
Si B : “Memang sungguh jahat! Adakah Anda segera melapor polisi?”
Si A : “Tidak. Saya menganggap mereka orang gila, yang terus menerus meniup
terompet kecil saya.” Semua kejadian pasti ada sebabnya, jika sebelumnya kita
bisa melihat kekurangan kita sendiri, maka jawabannya pasti berbeda.
8. Zhang San sedang mengemudikan mobil berjalan di jalan pegunungan, ketika
dengan santai menikmati pemandangan yang indah, mendadak dari arah depan datang
sebuah truk barang. Si sopir truk membuka jendela dan berteriak dengan keras,
“Babi!” Mendengar suara ini Zhang San menjadi emosi, dia juga membuka jendela
memaki, “Kamu sendiri yang babi!” Baru saja selesai memaki, dia telah
bertabrakan dengan gerombolan babi yang sedang menyeberangi jalan. Jangan salah
tafsir maksud kebaikan dari orang lain, hal tersebut akan menyebabkan kerugian
Anda, juga membuat orang lain terhina.
9. Seorang bocah kecil bertanya kepada ayahnya, “Apakah menjadi seorang ayah
akan selalu mengetahui lebih banyak dari pada anaknya?”
Ayahnya menjawab, “Sudah tentu!”
“Siapa yang menemukan listrik?”
“Edison.”
“Kalau begitu mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?”
Pakar acapkali adalah kerangka kosong yang tidak teruji, lebih-lebih pada zaman
pluralis terbuka sekarang ini.
10. Ketika mandi Toto kurang hati-hati telah menelan sebongkah kecil sabun,
ibunya dengan gugup menelpon dokter rumah tangga minta pertolongan. Dokter
berkata, “Sekarang ini saya masih ada beberapa pasien, mungkin setengah jam
kemudian saya baru bisa datang ke sana.” Ibu Toto bertanya, “Sebelum Anda
datang, apa yang harus saya lakukan? Dokter itu menjawab, “Berikan Toto
secangkir air putih untuk diminum, kemudian melompat-lompat sekuat tenaga, maka
Anda bisa menyuruh Toto meniupkan gelembung busa dari mulut untuk menghabiskan
waktu.” Jika peristiwa sudah terjadi, mengapa tidak dihadapi dengan tenang dan
yakin. Dari pada khawatir lebih baik berlega, dari pada gelisah lebih baik
tenang.
11. Sebuah gembok yang sangat kokoh tergantung di atas pintu, sebatang tongkat
besi walaupun telah menghabiskan tenaga besar, masih juga tidak bisa
membukanya. Kuncinya datang, badan kunci yang kurus itu memasuki lubang kunci,
hanya diputar dengan ringan, ‘plak’ gembok besar itu sudah terbuka. Hati dari
setiap insan, persis seperti pintu besar yang telah terkunci, walaupun Anda
menggunakan batang besi yang besar pun tak akan bisa membukanya. Hanya dengan
mencurahkan perhatian, Anda baru bisa merubah diri menjadi sebuah anak kunci
yang halus, masuk ke dalam sanubari orang lain.
Sumber:
http://bukucatatan-part1.blogaspot.com